KH Abdullah Mudzakir atau sering
dikenal dengan Mbah Mudzakir adalah seorang ulama yang pernah berjuang melawan Belanda
saat berada di Semarang, ketika itu mbah Mudzakir melawan belanda didaerah
perbatasan antara Demak – Semarang lebih tepatnya di Sayung Demak.
Dimasa perjuangannya mbah Mudzakir
mencegah Belanda untuk masuk ke Demak pada saat itu, Beliau wafat di
Sayung makam beliau berada di Dusun Tambaksari Desa Bendono Kecamatan Sayung
Kabupaten Demak.
Dari Keberadaan makam beliau ini
sangatlah unik yaitu ditengah laut, ketika hendak berziarah menuju ke makam
mbah Mudzakir peziaran berjalan sepanjang 700 m yang samping kanan kirinya
adalah air laut. Sebenarnya dahulunya Dusun Tambaksari atau keberadaan makam
mbah Mudzakir adalah daratan, namun karena terus – menerus terkena banjir rob
air laut lama – kelamaan daratan itu mengalami abrasi sehingga keberadaan makam
mbah Mudzakir berada ditengah laut.
Selain keunikan keberadaan makamnya,
keunikan yang lain antara lain adalah ketika banjir pasang air laut tiba semua
jalan menuju lokasi makam terendam sedangkan makam mbah Mudzakir sendiri tidak
tergenang seolah – olah makam tersebut naik dan tidak terendam oleh air
Karomah
Sunan Kalijogo berupa pilar “kayu tatal” yang menjadi soko guru Masjid Agung
Demak itu ternyata bukan satu-satunya karomah wali yang ada di Demak. Makam
yang berada di laut Jawa yang sekarang banyak dikunjungi peziarah juga diyakini
oleh masyarakat sebagai karomah dari seorang wali lain di kota Demak yaitu Mbah
Abdullah Mudzakkir. Makam Mbah Abdullah Mudzakkir itu berada di sebuah
pekarangan kira-kira seluas 30 m2 yang dikelilingi air laut. Makam itu dianggap
karomah lantaran tidak pernah tenggelam meski air rob sedang besar ( pasang air
laut sedang tinggi ).
Mbah
Abdullah Mudzakkir, Sang Pejuang Yang Dicintai Masyarakat.
Sebagaimana
pernah dimuat di NU On Line, kecuali seorang ulama, Mbah Abdullah Mudzakkir
juga dikenal sebagai seorang “pejuang” yang selalu menentang penjajahan
Belanda. Dengan ilmu “kanuragan”yang dimiliki, beliau selalu lolos ketika akan
ditangkap oleh Belanda. Mbah Abdullah Mudzakkir juga dicintai masyaraka karena
ketika masih hidup beliau dapat mengobati berbagai penyakit tanpa minta
imbalan. Berdasarkan pengabdian beliau untuk agama, negara dan masyarakat itu,
maka sangat patut bila Mbah Abdullah Mudzakkir dikenang hingga sekarang.
Sumber : www.ziarahmbahmudzakir.blogspot.com
0 Response to "MAKAM MENGAPUNG DI LAUT"
Posting Komentar